Logika tidak ada definisi yang
mati. Definisi yang mutlak yang artinya tidak lain dari pada pembatas selalu di
berikan dalam rangka atau dalam hubungan atau dengan tujuan tertentu,
perbendaan kerangka berpikir akan menghasilkan definisi berbeda.
Rokok dapat didefinisikan sebagai
sarana kenikmatan, sebagai barang dagangan atau dapat dilihat dalam kerangka
idusitri atau ekonomi.
Logika disini didefinisikan
sebagai sesuatu yang harus dipelajari agar orang dalam berfikir tidak tersesat
dan dapat sampai pada kesimpulan yang benar karena sebagai sesuatu yang harus
dipelajari maka ia dapat dikatakan sebagai ilmu karena tujuannya agar orang
dapat mencapai kesimpulan yang benar, maka logika sifatnya praktis karena harus
memberi petunjuk atau aturan – atuaran atau hukum – hukum, jadi harus bersifat
normatif lni semua dimaksudkan agar orang yang mempelajarinya mendapat
kemahiran untuk berpikir tepat jadi logika tidak hanya didefinisikan sebagai
studi saja, tetapi logika sebagai studi dan kemahiran.
Untuk memperoleh kemahiran orang
harus memahami dan menguasai norma-norma tertentu yang berupa prinsip-prinsip
dan metode yang diperlukan untuk menerapkan prinsip tersebut dalam pemikiran
agar dapat diperoleh kesimpulan yang benar.
Disini perlu diberikan setidak –
tidaknya dua catatan pertama, manusia
menurut kodratnya adalah mahluk yang berfikir dan jalan pikiran manusia dikodratkan
berfungsi secara tertentu, artinya menurut kaidah – kaidah tertentu Hal ini sebagai logika alam, dan tidak menghilangkan
manfaan studi logika.
Dalam keadaan yang sama orang
yang mempelajari logika dapat diharapkan akan lebih mudah menghindari kesesatan
berfikir dan mencapai kesimpulan dengan benar kedua, bahwa yang dipelajari dalam logika itu bukan proses berfikir
atau apa yang terjadi dalam pikiran ini bidang psikologi logika membahas wujud
dari proses berfikir, tanpa mempersoalkan prosesnya sendiri.
Selanjutnya karena logika itu
dimaksudkan untuk mencapi kesimpulan yang benar , maka logika hanya mengenai
wujud proses berfikir dimana pikiran menarik kesimpulan yaitu penalaran, semua penalaran adalah proses
berfikir, akan tetapi tidak semua pemikiran adalah penalaran – penalaran adalah
pemikiran yang menghasilkan kesimpulan sudah tentu hasil kesimpulan itu
tergantung pada proses berfikirnya, akan dalam logika, proses itu sendiri tidak
dibahas logika bertolak dari assumsi bahwa proses itu normal.
Maka logika hanya membahas apakah
wujud penalaran itu tepat ( correct) atau tidak tepat ( incorrect) untuk
mencapai kesimpulan yang benar Dengan demikian logika dapat dirumuskan sebagai
studi dan kemahiran tentang prinsip – prinsip dan metode untuk mengguji
ketepatan penalaran.
Sedangkan batasan. Rumusan atau
pengertian logika dari beberapa ahli dapat dikemukakan disini, diantaranya.
1. Prof. Dr. N. Driyarkara
Logika adalah
ilmu pengetahuan yang memandang hukum susunan atau bentuk pikiran manusia yang
membahkan pikiran mencapai kemajuan logika sering disebut juga dengan
dialektika oleh karena proses atau perjalanan pikiran kita maju sedikit demi sedikit.
2 komentar:
masih bingung dengan berpikir logis
kapan kita akan bahas dengan berpikir logis ini.
Posting Komentar